PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KONSEP EKONOMI DIGITAL

 A.  Konsep Ekonomi Digital

Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspek-aspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi. Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade yang akan datang.

Konsep mengenai digital ekonomi pertama kali diperkenalkan Tapscott (1998), menjelaskan sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi dan pemrosesan informasi dan kapasitas komunikasi. Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, aktivitas e-commerce antarperusahaan dan individu, distribusi digital barangbarang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet.

Ekonomi digital di Indonesia telah berkembang dengan adanya revolusi industri 4.0 segala hal dapat dikendalikan di segala tempat melalui jaringan internet, namun hal itu tidak semua memberi efek yang baik di tengah-tengah masyarakat, misalkan munculnya usaha-usaha online, ojek online hingga pembayaran digital atau nontunai membuat masyarakat yang belum mengerti perkembangan ekonomi digital di Indonesia resah karna masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti perkembangan ekonomi digital dikarenakan faktor-faktor tertentu yang bisa saja merugikan mereka, misalnya toko atau usaha-usaha yang bersifat offline.

Kita juga tahu bahwa Indonesia sedang mengusahakan digitalisasi 50 juta UKM dan gerakan 1000 start-up digital di tahun 2020, untuk saat ini ada banyak start-up-start-up digital yang berhasil sukses misalnya Go-Jek dan Tokopedia yang merupakan start-up unicorn dan masih banyak lagi dan Gojek telah menjadi start-up decacorn pertama di Indonesia.

Salah satu solusi agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan ekonomi digital di Indonesia dengan cara mengajak masyarakat melakukan gerakan 1000 start-up agar semua UKM di Indonesia dapat berkembang pesat.

B.  Kesiapan Transformasi Digital

Indonesia saat ini telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Segala hal dapat dikendalikan dari segala tempat melalui jaringan internet dan perangkat gawai yang saling terhubung. Implikasi dari era ini sangat besar ketika teknologi berbasis digital dipakai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk :

1)   Meningkatkan produktivitas kerja,

2)   Membangun hubungan sosial-ekonomi, serta

3)   Membantu memudahkan dalam berbagai hal (Doukidis et al, 2004).

Berbagai persiapan dan antisipasi telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi era transformasi digital ini, seperti :

1)   Penyediaan infrastruktur seperti listrik dan internet untuk mendukung transformasi digital,

2)   Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, baik yang diberikan oleh pemerintah maupun swasta,

3)   Dikeluarkannya kebijakan terkait dengan Revolusi Industri 4.0.

1.    Infrastruktur

Sejak 2014. pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi untuk dapat menang pada era digital melalui berbagai dukungan dan upaya, misalnya meningkatkan anggaran infrastruktur untuk pengembangan digital. Pengembangan yang dimaksud meliputi peningkatan rasio elektrifikasi dan pembangunan proyek Palapa Ring untuk kualitas jaringan internet, program internet masuk desa/pembuatan sistem informasi desa dan kawasan (Sideka), dan target Indonesia Go Digital 2020 . Untuk rasio elektrifikasi, menurut data dari ESDM peningkatan capaian rasio yang dialiri oleh listrik di tiap daerah di Indonesia berkembang sangat cepat. Dimulai pada 2014 (84%) hingga 2018 (98,3%) diharapkan pada 2019 hampir semundem di Indonesia telah teraliri listrik .

Selanjutnya, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ketenaga listrik di Indonesia, pemerintah mengesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun 2018 - 2027 dengan target jumlah pembangkit listrik mencapai 56 GW Berdasarkan RUPTL PT PLN, pembangkit tenaga listrik di Sumatra ditargetkan akan memiliki kapasitas sebesar 15.990 MW pada 2027, Jawa-Bali dan Nusa Tenggara sebesar 29.046 MW, Kalimantan sebesar 4.599 MW, Sulawesi sebesar 4.849 MW, dan Maluku dan Papua sebesar 1.540 MW Demikian rasio elektrifikasi terus meningkat dari 2014 (84,34%) menjadi menjadi 99.99% pada 2019 . Berikut adalah gambar pertumbuhan capaian tio elektrifikasi mulai 2014 hingga 2019

Rasio Elektrifikasi Indonesia (%)

Selain Rasio elektrifikasi, pembangunan jaringan internet juga penting untuk mempersiapkan ekosistem digital karena menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2018), pada tingkat kawasan dalam negeri kontribusi pengguna internet pada 2018 masih didominasi oleh penduduk di Jawa (58,08%) sedangkan sisanya terbagi di luar Jawa dengan angka pengguna internet di Maluku Papua berkontribusi paling kecil (hanya 2,49%). Dari segi karakter kota/kabupaten pun, penetrasi internet terbesar masih berada di perkotaan (72,41%) dibandingkan dengan perdesaan (hanya 48,25%). Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan penetrasi internet di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kominfo membangun proyek jaringan internet Nusantara yang dinamakan Palapa Ring.

2.    Sumber Daya Manusia (SDM)

Saat menyampaikan rencana pengumuman ekonomi pada 2019, pemerinrah Republik Indonesia berfokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Tujuannya meningkatkan daya saing manusia Indonesia di kancah dunia.

Ketika berbicara tentang SDM Indonesia, hal tersebut tidak akan lepas dan kondisi dan perkembangan demografi yang ada di Indonesia Menonit dat BPS(2018), jumlah penduduk Indonesia meningkat dan 237.64 juta jiwa 2010 menjadi 261,89 juta pada 2017 (meningkat sebesar 24 juta dalam waktu tujuh tahun). Tidak mengherankan Indonesia menempati peringkat empat negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Menariknya, dari total populasi tersebut, Indonesia didominasi penduduk muda yang menemukan penduduk berumur produktif Berikut adalah gambar yang berhubungan dengan struktur penduduk Indonesia berdasarkan umur menurut BPS (2018) :

Struktur Penduduk Indonesia Berdasarkan Umur (2017)

Dari gambar tersebut , diketahui bahwa penduduk yang berumur 0-34 tahun mendominan angka penduduk. Mereka adalah generasi Y atau generasi milenial dan generasi Z. Banyaknya jumlah penduduk muda menjadi tanda bonus dimensi yang ada di Indonesia. Dengan semakin tumbuhnya segmen populasi penduduk muda, hal tersebut mampu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan proporsi jumlah usia produktif paling tinggi di wilayah Asia Tenggara. Menurut Bappenas (2017), Indonesia diprediksi memiliki bonus demografi pada 2030 2040 dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 64% dari total penduduk 297 juta jiwa. Pada 2017, 33,75 % dari total populasi terdiri dari generasi milenial (generasi Y)

Berikut adalah perbandingan antara jumlah populasi dan milenial yang ada di Indonesia. Berikut adalah perbandingan antara jumlah populasi dan milenial yang ada di Indonesia. Gambar 18. Jumlah Populasi Dibandingkan dengan Jumlah Milenial di Indonesia 2010-2017.

Indonesia dapat secara maksimal memanfaatkan potensi bonus demografi dan jumlah SDM yang dimiliki. Dalam memanfaatkan potensi tersebut, Indonesia perlu melakukan peningkatan kualitas, baik dari sisi kemampuan maupun bakat, agar menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dengan baik. Pada Agustus 2018, dari total angkatan kerja sebesar 131,01 juta orang, ada sekitar 7 juta orang yang menganggur Angka tersebut turun dari tahun yang sebelumnya. Berikut adalah gambaran keadaan tenaga kerja yang ada di Indonesia pada 2016 – 2018

Keadaan Tenaga Kerja Indonesia 2016- 2018

3.    Peran Otoritas

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam mendukung memfasilitasi, dan mendorong tumbuh dan berkembangnya transformasi digital. Contohnya, pada April 2018 pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan peta jalan (road map) yang disebut 'Making Indonesia 4.0’ yang mengacu pada revolusi industri dalam bidang manufaktur dan industry. Melalui Kementerian Perindustrian, peta jalan tersebut akan diimplementasikan ke sejumlah strategi dalam rangka memanfaatkan potensi transformasi digital yang ada (Kemenperin, 2018). Transformasi digital ini difokuskan pada lima teknologi penggerak utama, yaitu :

a.    artificial intelligence

b.    human-machine interface

c.    robotic

d.   sensor, dan

e.    internet of things

C.  Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi Digital

Menurut hasil penelitian Chermer Dan Smith (2001), yang dimaksud dengan ekosistem digital adalah satu kelompok aktor yang saling tergantung (interdependent group), baik perusahaan maupun orang-orang yang berbagi platform digital yang terstandarisasi untuk tujuan yang saling menguntungkan, seperti keuntungan komersial, inovasi, dan keuntungan bersama. Ekosistem digital memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi seperti komunikasi antara penjual dan pembeli, mitra,industry yang berdekatan, bahkan dengan pesaing. Adopsi dari ekosistem digital menawarkan peningkatan akses pasar secara lebih cepat dan pertumbuhan produktivitas yang lebih hesar. Kesiapan dari ekosistem digital menjadi peluang selalu tantangan bagi Indonesia. Menurut data dari Mastercard, Indonesia masuk ke kundran Break Our terkait dengan evolusi digital. Artinya, meskipun skor relatif rendah, tetapi pada masa depan Indonesia akan berevolusi secara cepat dan memiliki potensi untuk menjadi negara dengan ekonomi digital yang kuat.

1)   Start-up Digital

Penggunaan istilah stamp digital meningkat selama beberapa tahun terakhir Istilah tersebut sangat identik dengan perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi dan bergerak dalam sektor digital. Starup merujuk pada kenyataan bahwa sebagian besar perusahaan tersebut masih dalam tahap pengembangan bisnis.

Startup digital Indonesia menjadi lebih matang pada 2014 ketika Northstar group (perusahaan asal Singapura) memberikan modal segar kepada Go-Jek. Pada 2015, Presiden Joko Widodo mengadakan kunjungan kerja ke silicon Valley di Amerika Serikat dengan membawa pimpinan atau CEO startup seperti Nadiem Makarim (Go-Jek), William Tanuwijaya (Tokopedia), dan Andrew Darwis (KasKus).

a.    E-Commerce

E-commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli produk di platform layanan online melalui internet. Pada dasarnya e-commerce menggunakan barbagai macam teknologi, seperti transfer secara elektronik, internet marketing, pemrosesan transaksi secara online, serta pertukaran data elektronik/electronic data interchange (EDI) secara umum, konsep utama dari e-commerce adalah perdaganghan yang proses transaksinya menggunakan perantara elektronik yang saling terhubung satu sama lain dalam ruang virtual.

Indonesia juga memiliki asosiasi atau wadah komunikasi antarperlaku industry ecommerce di Indonesia yang bernama Asosiasi E-commerce Indonesia atau Indonesia Ecommerce Association (idea). Idea resmi didirikan di Indonesia pada mei 2012 dijakarta. Ada Sembilan pendiri utama idea yang merupakan Sembilan perusahaan e-commerce besar di Indonesia . kesembilan perusahaan yang dimaksud adalah Berniaga.com, Bhinneka.com, Blanja.com, Blibli.com, Gramedia.com, Kaskus.com, Multiply.com, OLX.co.id, dan Tokopedia.com (idEA,2012). Tidak hanya itu pada 2019 idEA telah bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam memberikan pelatihan terhadap UMKM di hampir 43 kota di Indonesia.

Di Indonesia, perkembangan e-commerce berawal dari meningkatnya pengguna internet. Hal itu secara tidak langsung berdampak terhadap pola jual beli masyarakat yang dilakukan secara daring. Menurut data dari Asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia (APJII), jumlah pertumbuhan pengguna internet di Indonesia meningkat setiap tahun, 55 jt pada tahun 2011 menjadi 143,26 juta pada tahun 2017, atau meningkat hampir tiga kali lipat. Peningkatan penggunaan internet tersebut berjalan bersama dengan tingginya persentase pem anfaatan internet dalam bidang jual beli. Dalam hasil survey yang dilakukan oleh APJII (2017), internet yang dimanfaatkan untuk informasi membeli sebesar 37,82%, dilanjutkan dengan pembelian daring (32,19%), dan penjualan daring (16,83).

Data dari penggunaaan internet dijadikan sebagai acuan berkembangnya e-commerce, termasuk perkembangan penjual online di Indonesia mulai 2011. Semakin banyak pengguna internet, semakin banyak juga masyarakat yang senang melakukan transaksi melalui jual beli secara daring. Beberapa jenis bentuk bisnis e-commerce dengan karakter sebagai berikut :

1)   Business-to-Business (B2B)

2)   Business-to-Consumer (B2C)

3)   Consumerr-to consumer (C2C)

4)   Consumer-to business (C2B)

5)   Business-to- Adiministration (B2A)

b.    Financial technology

Financial technology atau biasa dikenal dengan nama fintech adalah teknologi yang menjadi perantara dan penghubung antara masyarakat umum dan sector dan finansial .secara umum,difinisi dari fintech berhubungan dengan penggunaan teknologi sebagai solusi atas masalah keuangan. Sebagai konsekuensi,masyarakat mencari alternative pendanaan selain jasa industri keuangan tradisonal/bank,yang telah transparan dan memiliki layanan keuangan yang efisien serta dapat menjangkau berbagai level masyarakat.

Secara umum,ada beberapa jenis fintech yang berkembang di Indonesia, antara lain :

1)   Online payment berfokus memberikan layanan system pembayaran yang di selenggarakan oleh industry perbankan, seperti system kliring Nasional BI(SKNBI). Contoh ya fintech sector ini adalah kartuku,doku,ipaymu,dan Finnet.

2)   Peer-to-peer lending merupakan fintech yang menjadi flatfrom pertemuan antar investor/pemberian pinjaman dan pencari pinjaman.contoh ya fintech disektor ini adalah modalku,amartha,investree,dankoinworks.

3)   Insuretech merupakan inovasi teknologi yang didesain untuk menekan penghematan dan efisiensi dari modal industry asuransi.contoh ya perusahan fintech ini adalah pasarpolis.com.

4)   Aggregator merupakan fintech yang mengumpulkan dan menggolah data yang data dimamfaatkan oleh konsumen dalam penggambilan keputusan.contoh ya fintech disektor ini adalah cekaja,kreditGogo,Tunaiku,dan Cermati.

5)   Crowdfunding merupakan praktik penggalangan dana dari banyak ornag untuk memodali sesuatu proyek atau usaha yang dilakukan melalui internet.contoh fintech yang berkembang adalah kitabisa.com,dan wujudkan.com.

D.  Ancaman dan Tantangan

Melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia, visi ekonomi digital Indonesia 2020 untuk Go Digital menjadi impian yg bisa di capai. Namun, ada sejumlah tantangan yang harus di selesesaikan bersama, baik oleh pemerintah, pemangku kepentingan, maupun pihak-pihak lainnya.Pertama, perlu dikurangi kesenjangan digital yang ada di Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia bagian barat memiliki fasilitas berbasis digital yang lebih baik dari Indonesia timur. Oleh karena itu pemerintah harus memastikan semua masyarakat mendapatkan akses layanan telekomunikasi yang sama rata. Bagaimanapun juga, infrastruktur berbasis digital adalah prioritas utama untuk menyukseskan ekonomi digital. Pemerintah dapat menaruh perhatian yang lebih besar terhadap rencana peluncuran proyek palapa ring, yaitu rencana jaringan pita lebar Indonesia pada 2014-2019, serta pembangunan infrastruktur digital dikawasan Indonesia timur. 

Yang kedua pengembangan SDM. Kebutuhan tenaga kerja ahli terkait digital sangat dibutuhkan di Indonesia. Banyak startup/usaha rintisan berbasis digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang massif. Hal itu membuat kebutuhan talenta yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan dunia digital meningkat pesat. Sayang nya, jumlah talenta tidak sebanyak permintaan yang ada. Akibatnya, terjadi talent war. Seorang talenta berkualitas menjadi rebutan berbagai startup.

Pendidikan tinggi di Indonesia yang belum dapat menghasilkan SDM sesuai dengan kebutuhan industri merupakan salah satu akar permasalahan yang ada. Faktor SDM penting karena SDM sangat berperan dalam meningkatkan daya saing ekonomi digital di internasional. Mismatch antara lulusan pendidikan tinggi dan lapangan pekerjaan terkini dapat diminimalkan dengan cara kolaborasi sektor bisnis dan akademik.

Ketiga, regulasi yang terkait startup dan disruptive innovation. Pada kenyataan nya, regulasi sering tertinggal dibandingkan dengan dinamika pertumbuhan ekonomi berbasis digital yang sangat pesat. Yang perlu di pastikan adalah bagaimana pemerintah melihat situasi itu sebagai suatun tantangan yang dapat di selesaikan bersama antara pihak-pihak terkait sehingga dapat disusun regulasi yang adaptif dan tidak mematikan inovasi berbasis digital.


Daftar Referensi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROJECT SMART GARDEN: MENGINTEGRASIKAN SOIL MOISTURE SENSOR, TEMPERATURE & HUMIDITY SENSOR, DAN LIGHT SENSOR

Resume Dasar Komputer Dan Pemrograman 2A (BAB 1 s/d 4)

Resume Dasar Komputer Dan Pemrograman 2A (BAB 11 s/d 14)